All in the world recognize the beautiful as beautiful.
Herein lies ugliness.
All recognize the good as good.
Herein
lies evil.
Therefore
Being and non-being produce each other.
Difficulty and ease bring about each other.
Long and short delimit
each other.
High and low rest on each other.
Sound and voice harmonize each other.
Front and back follow each other.
Therefore the sage abides in the condition of wu-wei(unattached action).
And carries out the wordless teaching.
Here,
the myriad things are made, yet not separated.
Therefore the sage produces without possessing,
Acts without expectations
And accomplishes without abiding in her
accomplishments.
It is precisely because she does not abide in them
That they never leave her. (Tao Te Ching by Lao Tsu)
Kehidupan sejati bukanlah antara kita melawan Dunia. Kadang timbul rasa
khawatir dalam hidup kita, mengapa kok hidup
terasa sulit? Mengapa
orang-orang kok tidak mau mengerti kita? Mengapa si anu kok dipromosi
sedangkan saya yang lebih
berpengalaman kok tidak? Mengapa si anu kok
lebih berhasil sedangkan saya kok kurang?
Efek dari ambisi yang dilandasi
oleh Ego adalah:
1. Kebanggaan terhadap achievement, akhirnya kebanggaan terhadap kekuasaan
2. Rasa khawatir bahwa dirinya
tidak cukup bagus (not good enough)
3. Selalu timbul rasa tidak puas
4. Merasa hidup sebagai beban berat.
Seperti cerita wortel, telor dan biji kopi. Wortel menghadapi kehidupan
(godokan air) yang tadinya kuat menjadi lemas,
kehilangan semangat. Telor
yang tadinya selalu pemaaf, menghadapi kerasnya kehidupan akhirnya menjadi
terpengaruh, dan
menjadi keras.
Tetapi biji kopi, mempengaruhi godokan air kehidupan dan menjadikan air
harum dan nikmat.
Pada waktu
itu, tergantung bagaimana Anda menghadapi hidup. Kalau di
pikiran Anda adalah antara Anda melawan Dunia, repot.
Tetapi
bila Anda masuk mengikuti arah Dunia berputar, segalanya terasa
mudah. Kuncinya? Melayani orang lain. Ya Betul!
Setiap
orang di dunia ini memiliki rasa ingin berhasil. Dan pada saat yang
sama memiliki problem. Nah, kalau kita bisa memahami
ini, maka setiap saat
kita bisa melayani orang lain untuk memperoleh keberhasilan.
Dengan demikian, bukan memaksakan
orang lain mengikuti Anda tetapi membuat
mereka mencapai tujuannya mereka, dengan dibantu Anda.
The highest goodness is like water.
Water easily benefits all things without struggle.
Yet it abides in places that
men hate.
Therefore it is like the Tao.
For dwelling, the Earth is good.
For the mind, depth is good.
The goodness of giving is in the timing.
The goodness
of speech is in honesty.
In government, self-mastery is good.
In handling affairs, ability is good.
If you do not wrangle, you will not be blamed.
Kepandaian sejati adalah seperti air. Tidak ada orang yang disebut pintar,
yang ada adalah orang yang "berguna". Siapapun
dia, apakah pintar atau
bodoh semua memiliki peranan. Tugas kita adalah menggunakannya sesuai
dengan peranan nya. Tidak
ada gunanya kita menyebut "kamu tidak pintar"
atau "kamu kurang aggressive" karena kita bisa membuat mereka lebih
berguna
daripada orang yang pintar.
Keberhasilan sejati adalah bukan usaha dari kita, melainkan usaha dari
orang-orang lain.
Pada waktu suatu tujuan tercapai, bukan kita yang
bersorak "itu hasil saya". Keberhasilan sejati adalah hasil kerja orang
banyak.
Tugas kita adalah menjadi seperti air, yang berguna dimanapun kita
berada. Tanpa hambatan apapun.
To hold until full is not as good as stopping.
An oversharpened sword cannot last long.
A room filled with gold and
jewels cannot be protected.
Boasting of wealth and virtue brings your demise.
After finishing the work, withdraw.
This
is the Way of Heaven.
Kita harus tahu kapan harus berhenti. Setiap hal ada waktunya, ada saatnya
kita maju, tetapi ada saatnya kita biarkan
orang lain maju. Dan kita di
belakang. Orang yang mengutamakan dirinya tidak akan mencapai keberhasilan
yang sejati.
Biarkan orang lain maju, maka kita akan menjadi besar.
Pacifying the agitated material soul and holding to oneness:
Are you able to avoid separation?
Focusing your energy
on the release of tension:
Can you be like an infant?
In purifying your insight:
Can you un-obstruct it?
Loving
the people and ruling the state:
Can you avoid over-manipulation?
In opening and closing the gate of Heaven:
Can
you be the female?
In illuminating the whole universe:
Can you be free of rationality?
Give birth to it and nourish it.
Produce it but don't possess it.
Act without expectation.
Excel, but don't take
charge.
This is called Mysterious Virtue.
Di dunia ini semua makhuk hidup bergerak berusaha. Tugas kita hanyalah
mempengaruhi, bukan memiliki. Dengan demikian
kita bisa menghadapi banyak
orang, ribuan, bahkan puluhan ribu orang. Mengapa mereka bisa mengikuti
kita? Pasti bukan
karena kita miliki tetapi mereka merasakan manfaat dari
kita. Siapapun dia, membutuhkan pertolongan. Pada waktu kita bisa
membantu
mereka mengatasi masalahnya, maka mereka akan berhasil, dan itulah
keberhasilan kita yang sejati. Tanpa mengakui bahwa
itu adalah hasil kita.
Mereka semua yang berhasil.
Semua orang memiliki hati nurani. Bahkan orang yang tidak sekolahpun
tahu
apa arti tanggung jawab dan tahu batas mana yang benar dan tidak. Oleh
karena itu, ikuti hati nurani mereka. Hilangkan
unsur keperkasaan diri,
tetapi tunjukkan sifat yang murni, maka mereka akan mendengarkan. Siapapun
dia, pasti akan mengikuti.
Pada
waktu kita melepaskan Ego kita kita tidak akan pernah merasakan
ketidak-beruntungan, karena fokus kita adalah orang lain,
dan melepaskan
diri seolah-olah kita sendiri tidak ada. Orang yang tidak setuju, ataupun
setuju bukan kepada kita tetapi
kepada dirinya sendiri. Kita berusaha
untuk membuat orang-orang dapat meningkat hidupnya, tanpa melibatkan kita,
lepaskan
diri kita sendiri, biarkan hati kita kosong tapa interest pribadi.
Semakin kita kejar, semakin dunia menjauhi kita, semakin kita kosong,
semakin dunia mengisi kita.
Buatlah diri kita sebagai messenger not the message. Biarkan orang lain
menilai apakah pesan kita ini bermanfaata tau
tidak, dan tugas kita
hanyalah menginformasikan, lepaskan pada orang lain, maka anda akan
berhasil.
Semakin kita kejar, semakin sulit hidup kita rasakan. Lepaskan ambisi
pribadi, dan tempatkan diri kita pada orang lain,
maka semakin mudah hidup
kita.
Kalau ada orang yang tidak setuju dengan Anda, ngga usah berdebat,
anggaplah itu sebagai karunia, karena sebetulnya
bukan kita yang rugi,
melainkan mereka. Kalau ada orang yang tidak setuju, bukan berarti ini
jelek buat anda tetapi
malah ini berguna untuk menunjukkan mana yang benar
dan mana yang salah.
Sambutlah segala hal secara positif. Bahkan bila ada orang yang menyerang
anda, syukurilah karena dengan demikian Anda
akan semakin berhasil.
Bereaksilah secara positif. Negatif yang dilawan negatif akan membuat
hidup anda semakin sulit. Orang yang tidak pernah
punya musuh maka tidak
akan pernah kalah.
Banyak orang yang bertanya bagaimana sih rahasia sukses, terutama di Goldquest. Kok bisa ada satu orang bisa mendapatkan
cheque $2,400 bahkan $4,000 atau $7,600 secara konsisten.
Kalau kita kerja, kumpulkan 100 orang, atau 1,000 orang, lalu presentasi kita begitu bagus, dan banyak orang yang join,
bukan berarti itulah rahasia sukses.
Dengan 1,000 orang yang join, tetapi fundamentals nya tidak kuat, mereka semua ngga
mengerti bagaimana caranya berhasil di Network Marketing Business, akhirnya jaringannya juga akan mati. Oleh karena itu fundamentals
lah yang paling penting.
Ada 5 basic emotion manusia: guilt, hate, shame, revenge, atau ......love.
Ada yang tanya saya, Pak ini kata orang mengorbankan orang lain..... guilt. Lihatlah bagaimana rasa bersalah mempengaruhi
semua judgement pikiran kita, energy kita, dan menghancurkan cara berpikir kita.
Atau tco yang bilang Pak, kita ngga bisa terima team lain..... ruangan presentasi penuh, kalau masuk group lain, team kita
akan terganggu...... hate. Bukan itu rahasia sukses. Kalau cara kerja kita masih dilandasi rasa benci, tentunya hasilnya akan
rapuh. Percayalah, tidak akan langgeng.
Beberapa waktu yang lalu, ada tco yang bilang.... Goen aku join Network Marketing Business tapi jangan bilang
orang-orang ya..... jangan sampai reputasiku rusak karena Business...... shame. Bagaimana orang menjalankan sesuatu dilandasi
rasa malu?
"Aku harus bisa dapatkan dia sebagai downlineku. Dia itu jago Multi Level, jago Asuransi, kalau dia ikut pasti aku berhasil".........
revenge. Nafsu mengalahkan satu sama lain. Dijamin gagal. Mana ada orang di dunia ini yang mau dikalahkan?
Lihatlah Leader seperti Dr. RUDY SUSANTO. Orangnya tinggal di Canada tetapi jaringannya terus hidup. Apa landasannya? Apakah
rasa balas dendam? Apakah mereka semua ikuti rasa benci? Bisakah rasa malu ditutupi dengan uang? Mungkinkah ada rasa bersalah
melakukan sesuatu yang salah, bisa membuat mereka hidup?
Carilah jawabannya. Dalam hati masing-masing.
Apa yang mengikat 16,000 orang dalam satu semangat team?